Ketika masuk Ruang Sekretariat, di sebuah pojok sudah tersedia beberapa ubarampe untuk acara slametan. Ada kendi, pisang, suruh ayu, kembang telon, kacu bangun tulak, hasil bumi, seikat padi, dan beberapa yang lain. Wah... ada acara apa ini? Beberapa saat kemudian beredarlah undangan untuk Upacara Pemberkatan dan Pemasangan Molo (Kuda-kuda) Gedung Olahraga Mikael. Oo... ternyata untuk acara ini ya.
Tanggal 11 Agustus 2012, pembangunan Gedung Sarana Olahrga Mikael sudah sampai pada tahap pemasangan kuda-kuda. Menurut filosofi Jawa, molo atau kuda-kuda adalah lambang puncak semesta. Menurut tradisi Jawa, pemasangan kuda-kuda ini penting karena kuda-kuda sebuah bangunan merupakan wahana penopang atap. Orang Jawa percaya apapun yang dipakai untuk menopang haruslah didoakan agar kuat menyangga beban yang ada. Kebetulan kuda-kuda ini adalah penopang bagian atas. Oleh karena itu, diadakanlah doa untuk memohon kepada Allah supaya proses yang terjadi dapat berjalan dengan lancar.
Begitu pula yang terjadi di Kompleks SMK Mikael – ATMI. Hari itu, diadakanlah slametan untuk memberkati kuda-kuda yang akan dipasang di atas Gedung Sarana Olahraga. Romo Agus, Kepala Sekolah SMK Mikael sendirilah yang memimpin upacara pemberkatan tersebut. Dalam tradisi pemasangan kuda-kuda ini, terdapat kebiasaan untuk memasang paku emas pada kuda-kuda tersebut. Biasanya, paku emas tersebut dipakukan pada balok kayu yang akan dipasang sebagai kuda-kuda. Tapi, karena kuda-kuda yang akan dipasang ini terbuat dari besi, dalam acara tersebut, paku emas itu dimasukkan dalam tabung besi tertutup dan direkatkan dengan las pada kuda-kuda yang akan dipasang pada gedung tersebut. Kadangkala harus ada penyesuaian antara tradisi dan teknologi. Untunglah, semuanya bisa disesuaikan.
Paku emas pada kuda-kuda merupakan simbol kemuliaan hidup dan pencarian hidup yang terarah pada kemuliaan sejati, yaitu Allah. Pencarian kemuliaan sejati inilah yang diharapkan dapat tercapai jika Gedung Olahraga ini tersedia. Di sana, para siswa, mahasiswa, karyawan, instruktur, guru, maupun dosen diharapkan dapat mengembangkan dirinya secara maksimal, termasuk dalam bidang olahraga. Olahraga membuat jasmani bugar. Dengan demikian, kebugaran ini dapat membantu seseorang untuk menjalani hidupnya dengan lebih bersemangat. Ada pepatah mengatakan, “Mens sana in corpore sano – Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.” Ya kita nantikan saja kapan gedung olahraga itu benar-benar siap. Nanti... kalau sudah jadi, kita olahraga di sana ya...
0 komentar:
Posting Komentar