hidangan istimewa kolese mikael
5 komentar

HIK Mikael Buka Lagi





Setelah sempat dikabarkan tutup, HIK Mikael sekarang buka lagi. Pastinya dengan menu yang ndak kalah enaknya dengan yang kemaren-kemaren....

Buat para "manuk" Mikael (yang selanjutnya disebut aja dengan "manukers". SID aja punya "outsiders", nah Mikael juga punya "manukers" dong. darimana asalnya, silahkan diterjemahkan sendiri. pasti udah paham lah...)

Ternyata kabar kalo HIK Mikael sudah ditutup kemaren sekedar isu belaka. Sengaja memang isu ini dihembuskan supaya bisa mengalihkan sejenak perhatian kita dari kasus Susno Duaji, Anang-Krisdayanti, 2012, Termehek-Mehek, berbagai judul sinetron, dan Liga Indonesia (halah...)

Mulai edisi ini juga, berkat dukungan doa dan finansial dari Frater Atmo, HIK Mikael nambah 1 personel baru, yang ditugaskan untuk menjadi bakul di HIK kesayangan kita ini. Siapakah dia??? Silahkan bertanya pada rumput yang bergoyang, hehehe...

Mulai edisi ini, HIK Mikael tampil dengan kemasan baru, dengan gaya bahasa dan tulisan-tulisan yang "wedangan" banget. Artinya mulai edisi kali ini bakule HIK bakal menyajikan kepada para MANUKERS sebuah gaya baru dalam dunia blog-mengeblog tak iye (tolong ngucapkannya dimirip-miripkan gaya orang Madura lagi ngomong...)

Nah, sekarang kita kembali ke "menu" HIK Mikael kali ini...

Para MANUKERS yang kami hormati dan kami banggakan (halah...)
Ndak terasa, ternyata kita sudah memasuki masa ujian semesteran. Artinya, sebentar lagi kita akan mengakhiri perjuangan kita semester ini. Segala usaha yang telah kita lakukan dan kita tempuh, akan segera nampak hasilnya.
So, supaya semuanya itu berakhir "happy ending", mau ndak mau kita harus tekuni yang namanya belajar....
Ingat, yang namanya proses belajar itu adalah proses untuk mengetahui dan memahami suatu masalah...
Dari ndak bisa menjadi bisa...
Dari ndak mudeng menjadi mudeng...
Dari ndak ngerti menjadi ngerti...
(Mungkin juga) dari ndak suka menjadi suka...

Yang terutama...
Proses belajar pasti akan menghasilkan sebuah perubahan perilaku menuju ke arah yang positif...
Kalo sampai saat ini para MANUKERS tetep ndak mengalami perubahan perilaku, ke arah yang positif, artinya kalian belum benar-benar memahami makna dari belajar yang sesungguhnya...
Dan kalian belum pantas menyandang gelar "MANUKERS MIKAEL"...

Kembali ke semesteran...
Mulai Senin, 30 November, sekolah kita tercinta ini mengadakan ujian semesteran. Suasana kantor guru yang biasanya rame, mendadak nampak sepi...
Ndak seperti biasanya, kali ini kesibukan nampak terjadi dimana-mana, di kalangan guru-guru kita yang terkenal "apikan-apikan"...

Saat bakule HIK mampir ke ruang guru, nampak suasana yang sedikit ndak biasa...
Meja guru nampak banyak yang kosong....



dan di dekatnya, tepatnya di papan pengumuman, banyak sekali agenda yang tertempel disana, memberikan gambaran bahwa kegiatan di hari-hari ini sibuk banget gitu ya...



Ekspresi raut wajah para guru kita pun ndak jauh berbeda...

Bu Rina Astuti yang biasanya selalu memanjakan kita dengan humor-humornya yang "menjurus" (silahkan diterjemahkan sendiri "menjurus" kemana...), kali ini nampak kalem...



Bu Wati yang walaupun hamil muda, tapi masih tetep bersemangat (wah, patut kita contoh nih semangatnya...) juga masih kelihatan sibuk.



Bu Yanti yang sempat diabadikan oleh Kangen Band menjadi sebuah judul lagu (Pujaan Hati...) juga nampak serius di depan layar laptopnya, ndak tau lagi melihat apa tuh (silahkan diterjemahkan sendiri, hehehe...)



Pak Eko juga nampak tanpa ekspresi (soalnya Pak Eko tuh kalo marah, seneng, banyak duit, ataupun terburu-buru menjemput anaknya, ekspresinya tetep seperti ini, hehehe...)



Mas Alex juga nampak sibuk. Maklum kali ini beliau bertugas seperti PM alias Polisi Militer di Ulangan Umum ini. wajar aja kalo kelihatan sibuk (walupun kalo mau jujur, sebenernya beliau pengen kelihatan sibuk aja...).
Dengan potongan rambut barunya, yang bener-bener kelihatan hasil karya tukang cukur rambut dari Madura (soalnya bentuknya seperti jembatan Suramadu, halah...) Mas Alex mengatur semua persiapan UU supaya tetep lancar...



Konon kabarnya, Mas Alex ini juga punya satu cita-cita mulia, yaitu pengen membuat anak....
Weits, jangan mikir ngeres dulu lah, masih ada lanjutannya nih....
Cita-citanya yaitu pengen membuat anak didiknya menjadi pandai...
(bener-bener cita-cita yang mulia, gitu ya....)

Sekarang bakule HIK langsung meluncur ke lokasi semesteran untuk merekam langsung semua kejadian yang terjadi...

Dari jauh nampak Bu Rina dan Frater Atmo lagi ngawasin MANUKERS yang lagi ujian. Tapi dari hasil poto ini juga ndak isa ditipu kalo mereka ternyata lagi bercanda (bukti otentik udah ada nih...).



Sementara para MANUKERS yang lagi ujian ternyata serius semua...



Dari Ruangan lain, nampak juga MANUKERS yang juga ndak kalah seriusnya ngerjain soal-soal semesteran kali ini. Salut lah Bakule HIK sama perjuangan kalian, semoga sukses ya bro....



Pas dilihat pengawasnya, ternyata ada yang lain...
Ternyata Mas Alex lagi ngawasin bareng seorang cewek manis, yang walaupun belum lama, tapi udah jadi idola para MANUKERS...
Sopo kuwi???





Yoik, bener banget....
Ternyata Mas Alex lagi ngawasin bareng Mbak Elida Aries Tantia, yang selama ini sering disebut Miss Elida sama para MANUKERS, khususnya para MANUKERS di kelas X...

Miss Elida ini adalah mahasiswa PPL Bahasa Inggris di SMK Mikael, dan hampir selama kurang lebih 3 bulan beliau mengajar Bahasa Inggris kepada MANUKERS kelas X.

Ndak usah boong lagi lah, Bakule HIK udah ngerti, diantara sekian banyak Para MANUKERS, pasti banyak yang jatuh hati sama nona manis yang satu ini...
(waduh, kalo penyakit jatuh hati ini ndak isa masuk klaim asuransi di RS Brayat Minulya nih. Makanya buat yang jatuh hati, silahkan tanggung sendiri akibatnya, hahaha...)


Tapi ada kabar buruk nih buat yang jatuh hati sama Miss Elida, setelah Ulangan Umum ini selesai, tugasnya di SMK Mikael juga selesai. Beliau harus kembali ke kampus untuk kembali belajar menjadi guru yang baik. Semoga pengalamannya selama di SMK Mikael ini benar-benar berkesan baginya (kita doakan bersama ya...). Untuk komunikasi selanjutnya dengan beliau kan masih bisa lewat fesbuk to??

Buat Para MANUKERS juga, kalian harus tetep belajar...
Inget petikan syair terakhir Mars Mikael....

"Tiap Hari Latih Diri, Pantang Mundur Terus Maju...."



Salam...



Bakule HIK



Share/Bookmark

0 komentar

TUTUP

Dengan gembira hati, blog ini ditutup. Semoga kesan yang sudah terbangun lewat media ini bisa dilanjutkan di tempat lain. Silakan mencari info tentang SMK MIkael lewat situs resmi SMK Mikael di www.smkmikael.com
Salam MICO.
admin.

2 komentar

Euforia Newbie FB



ACOY.
Status : ”... bete, nunggu pacar gak dateng-dateng...”.
BASIYO
Status : ”..gurunya ngajar nyebelin, marai ngantuk...”
JUMINTEN.
Status : ”....sedang melototin mas-mas yang ganteng-ganteng. Setia. Setia, kamu harus setia...”

Kutipan di atas kita temui dalam Facebook (FB).Kita tentu tidak asing lagi dengan FB dan segala istilahnya seperti update status, comment , wall, mafia war atau kuiz. Hampir semua anak muda yang melek Internet pasti tahu apa itu FB dan menjadikannya sebagai standart dasar anak gaul. Telah terjadi euforia FB, nongkrong berjam-jam di warnet, di mana-mana update status, menjadikan FB sebagai tujuan utama hidup sehari-hari.

FB adalah gejala dunia ini, bukan semata milik kaum muda. Dengan mottonya helps you connect and share with the people in your life, FB telah menyihir dunia. Segala yang dalam dunia nyata tidak dapat kita ekspresikan dengan bebas, menjadi terealisir lewat facebook. Dunia semacam ini memberikan kemudahan untuk berkomunikasi lewat sapaan kata-kata, yang sangat pribadi, maupun hanya sekedar basa-basi. Facebook membuka ruang yang besar bagi setiap penggunanya untuk memperlebar relasi dengan orang lain. Ada yang menggunakan untuk sarana mejeng, nggaya, kampanye, promosi, undangan dan lain sebagainya. Masih banyak hal yang dapat kita sebut sebagai fungsi dari FB. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa penggunaan FB membuat pemakai menjadi lebih pandai, daripada pengguna twitter. (detiknet.com)

Di sisi lain, ada yang melaporkan bahwa penggunaan FB secara berlebihan dapat menyebabkan perceraian, hubungan yang tidak harmonis, menjauhkan yang dekat (walaupun dapat mendekatkan yang jauh), pemborosan, bahkan ada juga yang mengharamkan penggunaan FB. Dengan kata lain, di samping banyak manfaat, terselip juga sisi negatif.

Kembali lagi, persoalannya adalah Sarana dan Tujuan. Penggunaan FB akan membawa dampak negatif bila berlebihan. Sama seperti maen game online atau PS, kita perlu memperhatikan dosisnya. Ketika overdosis, semua sarana itu tadi (PS, game online, FB) bisa menjadi racun. Sarana tidak lagi menjadi alat untuk menuju tujuan (refreshing) tetapi menjadi tujuan pada dirinya sendiri. Keputusan ada di tangan kita. Satu KLIK ! Dapat membuat anda ketagihan.

Posted by : www.mahatmaberkata-kata.blogspot.com
gambar dikutip dari : http://www.forgoodnessshakes.com/news82009.aspx

0 komentar

ISO


Mulanya, aku mengira bahwa ISO adalah jaminan mutu suatu produk. Setiap hal yang dibumbui dengan ISO berarti mutunya bagus, berstandart Internasional. Ternyata tidak semudah itu.

ISO atau International Organization for Standardization adalah lembaga yang memberikan label standart internasional. Hal yang diberi label standart internasional bisa bermacam-macam, salah satunya managemen. Hal ini yang mungkin tidak dimengerti oleh kebanyakan orang, minimal oleh aku, pada mulanya. Setelah masuk ke SMK Mikael, aku masuk dalam suasana ISO. SMK Mikael sudah menerapkan ISO sudah tahun ke tujuh, bahkan merupakan pengguna managemen ISO pertama, di antara SMK di Indonesia. Bagi orang baru, demi mudahnya, orang mengatakan bahwa kegiatan ISO dimulai dengan menuliskan apa yang akan kita kerjakan dan mengerjakan apa yang telah kita tuliskan. Oleh karena itu, setiap hal memiliki acuan yang jelas, ada pembuktian dan alasan jelas untuk melakukan sesuatu.

Pertanyaanku, apakah bila semuanya sudah melaksanakan sesuai ISO, apakah produknya dijamin baik ? jawabanya sudah tertebak. Tentu belum ! Yang distandarkan adalah Managemen, atau pengaturan, cara bertindak, prosedurnya dan bukan hasilnya. Tentang hasilnya, diharapkan, setelah menerapkan ISO, produknya akan baik. Baik atau tidak masih tergantung dengan tujuan yang ingin dicapai. Di sini, managemen standart ISO berarti suatu cara mengawal suatu tujuan agar dapat tercapai dengan baik, lengkap dengan perangkat evaluasinya. Pertanyaan pertama sudah selesai, sekarang masuk kepada realitas implementasi ISO.

Sudah satu tahun aku menjalani, mengalami ISO (SMK Mikael sudah 7 tahun pake ISO). Kesannya adalah ”kikrik”, atau terlalu banyak hal yang harus dilakukan demi suatu pendokumentasian. Aku yakin bahwa semua yang telah diberi pemahaman ISO (ISO awareness) tahu bahwa melaksanakan ISO itu baik, tetapi masalahnya, melakukan ISO itu masih terkesan ”berat”. Ini persoalan hati. Tidak sinkron antara hati dengan budi. Akal budi mengatakan bahwa hal ini baik, tetapi hati melihatnya sebagai sesuatu yang berat. Pergulatan ini khas manusiawi. Artinya, secara moralpun, manusia sering mengalami bahwa dirinya tahu mana yang baik tetapi tidak melakukan yang baik itu. Mengapa ya ?

Aku mengira, bahwa ISO itu belum dianggap sebagai cara bertindak, belum dimiliki bersama oleh kebanyakan pelakunya sehingga masih ada di luar diriku. Tentu saja, apapun yang masih ada di luar itu, bukan diriku, belum diriku. Terhadap sesuatu di luar dirinya, manusia akan merasakan keterpaksaan. Hal inilah yang kurasakan di sini. Banyak orang merasakan terpaksa melakukan ISO. Bahkan, merasa tidak sesuai dengan dirinya. Ada pula yang bahkan anti atau enggan dengan ISO. Bila memang demikian adanya, bukankan ini suatu hal yang contra produktif. Pertanyaan kedua, mengapa banyak orang masih menganggap ISO itu di luar dirinya ? Mengapa orang merasa terpaksa dengan ISO ?

Aku melihat bahwa hal ini ada hubungannya dengan manusia. Artinya, managemen itu berkaitan erat denga manusia, bukan dengan sistem semata, sehingga pendekatan yang juga diperlukan adalah pendekatan manusiawi atau yang mempertimbangkan hati.Aku teringat dengan pidato Kebudayaan Umar Kayam. Suatu kebudayaan yang datang dengan cara yang lembut akan lebih diterima dan mempengaruhi orang sampai ke dalam cara pikir orang tersebut. Mungkin, ini dugaanku, ISO masuk ke Mikael tidak dengan lembut tetapi dengan ”pedang” sehingga hanya mempengaruhi sedikit di bagian luar tetapi tidak mengubah cara pandang orang. Mengubah cara pandang memang butuh waktu, dan waktu 7 tahun masih kurang untuk membuktikan bahwa ISO tidak diterima dengan baik di SMK Mikael.

Sedikit cerita. Suatu kali, aku datang ke tempat tukang pijit urat karena aku baru saja kesleo. Waktu itu, aku berangkat pagi-pagi jam 9 pagi. Tempat yang kutuju cukup jauh, sekitar 15 menit perjalanan dengan mobil. Pikirku, tentu tukang pijit yang kutuju tidak akan pergi sepagi ini karena dia adalah seorang pensiunan. Sesampai di tempatnya, aku menemukan rumah dalam keadaan tertutup, pintu jendela tertutup rapat, sepi. ”Jangan-jangan si tukang pijat tidak di rumah” pikirku. Aku bertanya kepada seorang anak, tetanggap sebelah, tetapi dia juga tidak tahu. Seorang ibu di depan rumah itu mengatakan bahwa mungkin saja si tukang pijat sedang ke luar membayar rekening listrik. Mendengar penjelasan tersebut, aku memutuskan menunggu, dengan harapan si tukan pijat segera pulang. Sudah sekitar 15 menit aku menunggu, tidak ada tanda-tanda si tukang pijat akan datang. Selama itu pula, aku mendengar obrolan tetangga tentang aku yang menunggu di depan. Mereka kemudian bertanya satu sama lain, apakah mengetahui kepergian si tukang pijat. Tak berapa lama, aku mendengar satu ibu mencoba menelepon anak dari tukang pijat tersebut, menanyakan keberadaan ayahnya. Di waktu yang lain, aku mendengar tetangga yang lain mencoba mencari nomor HP si tukang pijat itu. Desa yang kelihatan sepi itu, ternyata satu sama lain saling memperhatikan. Aku sebagai tamu si tukang pijat, dianggap sebagai tamu kampung itu sehingga merekapun segera mencarikan tukang pijat itu. Tak berapa lama, seorang ibu dan putrinya datang dan mengatakan bahwa aku diminta menunggu karena sebentar lagi, anak si tukan pijat akan datang. Lumayan, pikirku, tak ada ayahnya, anaknyapun mungkin bisa memijat. Ternyata anak yang datang kemudian itu adalah putri, dan masih sekolah sehingga harapan itu hilang. Tak berapa lama, pintu dan jendela di rumah itu dibuka dan aku diminta masuk ke dalam rumah. Si anak mengatakan bahwa ayahnya akan segera pulang. Aku merasa tenang, ada kepastian dari si anak. Selama menunggu si tukan pijit datang, aku melihat bahwa sistem yang terbentuk dalam desa ini sungguh sistem yang sangat efektif. Seorang tamu (dalam bahasa ISO disebut User) telah dipenuhi keinginannya yaitu rasa tenang dan yakin bahwa dia bisa bertemu dengan orang dituju. Tentu saja, tetangga yang telah bersusah payah mencarikan informasi tentang keberadaan si tukang pijit tidak mengerti apa itu ISO, tetapi dalam hal ini, aku merasakan bahwa cara yang semacam inilah yang sebenarnya mau ditiru dengan ISO. Dengan kata lain, dibuat suatu prosedur baku agar suatu maksud (bertamu, misalnya) dapat tercapai. Tidak rumit, tidak datang dari luar dan efektif !!

Dari sini, muncul kembali pertanyaan, darimana datangnya ”prosedur” yang sangat efektif ini ? Mengapa setiap orang di kampung tersebut merasa menjadi satu sebagai anggota kampung sehingga tamu satu orang adalah tamu satu kampung ? Kelihatannya mereka kenal satu sama lain dan dan membutuhkan satu sama lain dan menolong satu-sama lain. Dengan kata lain, ada kekompakan, perasaan satu. Selain itu, ada juga norma kesopanan yang telah diwarisi turun-temurun berhubungan dengan relasi manusiawi. Norma kesopanan itu telah mendarah daging sehingga menjadi bagian dari diri.

Kembali ke ISO, kapankah ISO mendarah daging di antara penggunanya ? Kapankah ISO tidak lagi dianggap sebagai hal yang memaksa atau di luar diri ? atau pertanyaan sebelumnya, kapankah para pengguna ISO merasa satu sebagai suatu kelompok sehingga tercipta saling tolong menolong ?

sumber gambar : http://www.index-medica.com/img/duze/logo-iso-tuv-b.jpg

0 komentar

SANIA Sabtu Seni dan Budaya

Dua Puluh Sembilan Agustus Dua Ribu Sembilan.Hari ini, SMK MIkael mengadakan kegiatan yang disebut SANIA atau sabtu seni dan budaya. Menurut penggagasnya, kegiatan ini dilakukan karena siswa SMK dianggap kurang dapat mengekspresikan diri di bidang lain selain teknik mesin. Sebagai manusia normal, pemuda yang juga hidup di dunia, siswa SMKI mikael juga memiliki banyak talenta di bidang seni. Hal inilah yang kurang mendapat penyaluran di sekolah ini. Menyadari akan hal itu, serta melihat pentingnya ekspresi diri bagi remaja, SMK mikael memberi wadah ekspresi seni bagi siswanya.

Dipilihlah kegiatan sabtu seni dan budaya yang dilaksanakan setiap hari sabtu minggu ke-5. Kegiatan ini menjadi suatu ajang unjuk gigi bagi para siswa yang setiap hari berkutat dengan mesin, angka dan oli. Setiap kelas diberi kesempatan untuk mewakilkan anggotanya untuk tampil di depan siswa yang lain. Hampir setiap kelas memiliki jawara di bidang seni. Keterbatasan waktu membuat tidak semua siswa dapat mengekspresikan bakat dan kemampuannya. Tentu saja masih ada 3 kali lagi kesempatan dalam satu tahun yang dapat dipergunakan.

Dalam Sania - 1 ini seluruh konsep dan pelaksanaan dilakukan oleh anggota OSIS dan kepanitiaan Sania. Salut bagi para panitia dan anggota OSIS yang telah ikut terlibat. Menurut informasi panitia, anggota yang terlibat dalam persiapan kegiatan ini, untuk panitia perlengkapan saja sudah melibatkan 33 orang. Dapat dibayangkan kerjasama dan kekompakan yang terlatih lewat kegiatan semacam ini.

Format acara yang digunakan adalah tampilan a la cafe. Dengan format semacam ini, jenis tampilan yang populer adalah band, hampir seluruh kelas menampilkan band atau grup musik. Selain band, ada juga penampilan capoiera dari SMK MIkael. Sekedar Informasi, grup Capoiera di SMK Mikael adalah salah 1 dari tiga perkumpulan resmi capoiera di Solo. Penampilan yang paling mengesan adalah penampilan Grevel Jackson yang meniru habis-habisan Mikael Jackson dalam menari dan melakukan gerakan moonwalked.

Setelah sekitar 3 jam acara berlangsung, Sania diakhiri dengan acara joget bersama dengan lagu WALI : Cari Jodoh.....Bapak-Bapak, Ibu-IBu siapa yang....

0 komentar

Samuel Willy Kurniawan



Sajak untuk seorang murid dan kawan Samuel Willy Kurniawan

Samuel Willy Kurniawan

Mata itu tak bisa menipu, tak bisa berbicara, semata mengucap ”iya”. Mata yang menemaniku semenjak aku tiba. Satu tahun sudah, mata itu tak lagi memandangiku dengan tatapan mendamba. Aku sudah terbiasa dengan jalanku sehingga lupa akan sang mata.

Sejak pertama, mata itu menabukan lupa.
Mata yang penuh gairah, memberi jeda dalam tiap langkah yang gerah.
Tiap kali, aku berhenti di mata itu dan bertanya,” Hidup Yang cerah kawan !” Kembali ia menjawab ”Iya sobat!” Jawaban yang menggema dan menggemburkan hati.

Kutelusuri kembali jalan-jalan yang kutempuh dalam pandangan matanya. Selalu tak pernah sebenarnya ia memandang yang lain. Mata yang hampa terarah padaku, aku yang tertunduk lesu. Saat beradu, mata itu memancing lucu dan hinggap di dalam bayangku. Semakin kucari, makin aku sadar, mata oase berhimpit dengan mata bayi yang merindu induknya.

Di lain waktu, mata itu menghiasi rupa dan mengatakan sesuatu tentang dirinya.
Sudah lama kutunggu ia berkata-kata, tetapi hanya mata.
Dan mata itu tak bisa menipu sampai selama-lamanya.
Mata itu sudah tak ada, hanya saja tatapannya masih menyala dalam ingatanku.
Mata itu menjadi tatapan bahagia bala tentara surga,
menyambut sang mata dengan gegap gempita.

”Jangan kaukejar mata”, demikian bisiknya dalam mimpiku.
Aku terbangun dan mengusap mataku,
menemukan kepingan tatapan dalam segenggam harapan.
Di sini aku berjumpa dengan kisah sang mata
yang kembali menghiasi bayangan imajiku

Tak lama lagi kawan, mata itu akan tergolek sayu,
Tak lagi memberi ciu pada dahagaku,
ia tak lagi malu untuk sekedar menumpahkah air matanya.
Engkau adalah mata dan aku adalah air matamu*)

Selamat Jalan Kawan ! Engkau tak lagi harus berjalan !

Surakarta, 1 September 2009

*) Frase dari Sajak Joko Pinurbo

0 komentar

kemerdekaan yang ceria



hari ini memang lain dari biasanya. Tanggal 15 Agustus 2009, SMK Mikael Surakarta mengadakan lomba memperingati kemerdekaan RI ke-64. Hari Sabtu yang biasanya digunakan untuk pelajaran yang "nyantai" diisi dengan kegiatan lomba per kelas. Mulai dari lomba balap karung, bakiak, sepakbola dengan menggunakan corong, gebuk guling sampai dengan lomba tarik tambang.

Kemerdekaan yang ceria, itulah suasana yang dimunculkan oleh siswa-siswa ini. Jelas ceria karena lomba yang dilakukan adalah lomba yang ringan dan menarik. Lomba balap karung misalnya. Lomba ini menggabungkan kelincahan meloncat ditambah ketenangan dan sorak sorai dari penonton tentu saja. Lomba pribadi semacam itu, digabung dengan lomba lain yang membutuhkan kekompakan seperti balap bakiak, sepakbola corong, maupun tarik tambang. Semua lomba yang dilakukan pagi ini sungguh menggumbar keceriaan dari siswa, mengekspresikan hasrat dan keinginan untuk melakukan sesuatu, serta sebagai sarana menyalurkan energi.

Tak ketinggalan, para guru ikut menyemarakkan acara. Di akhir acara, para gurupun ikut bertanding melawan panitia dari OSIS.

1 komentar

LDK OSIS BARU 2009-2010

Beberapa hari lalu pengurus OSIS terpilih menjalani suatu kegiatan yang bernama Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK). Seperti layaknya latihan – latihan kepemimpinan yang biasa diberikan kepada siswa lainnya yakni LKTD dan LKTM, pengurus OSIS yang baru ini melakukan perjalanan dari kampus SMK Katolik St. Mikael sampai ke Wisma Jojo dekat Waduk Cengklik dengan rute yang lebih pendek. Pos pemberhentiannya pun hanya 2 pos. Yang unik disini ialah dalam pejalanan ke Wisma Jojo pengurus OSIS baru ini tidak diberikan peta perjalanan, tetapi hanya diberi petunjuk berupa kalimat – kalimat puitis oleh penyair dari sekolah kita sendiri yaitu Stephanus Yessa. Berbeda dengan LKTD dan LKTM, LKD lebih menitikberatkan pada bagaimana cara untuk mengelola organisasi dan berhubungan dengan masyarakat pada umumnya. Ini dibuktikan dengan tugas yang diberikan kepada para pengurus baru ini untuk mencari biodata dari beberapa orang yang ditemui dijalan. Usai perjalanan ke wisma Jojo, Peserta diberikan pengarahan tentang kerjasama dan pengelolaan organisasi dari tim kesiswaan dan dari OSIS yang lama sekaligus membentuk susunan kepengurusan yang digawangi oleh daniel pradah. Seabreg tugas telah menanti Pengurus OSIS yang baru terbentuk ini. Apakah LDK ini berguna sebagai pemacu semangat dalam mengemban tugas? Dan sanggupkah mereka menjalankan program kerja selama setahun ini? Tentunya dengan semangat dan tekad yang baru apalagi mereka adalah orang yang terpilih seharusnya mereka mengatakan, “sanggup!!!!!!!!!”

0 komentar

100% LULUS UJIAN NASIONAL 2009

Dengan hati was-was, hari ini, siswa SMK Mikael Surakarta kelas 3 masuk sekolah. Beberapa siswa mengatakan bahwa mereka tidak dapat tidur, bertanya ke sana ke mari tentang hasil Ujian Nasional. Memang, hasil ujian baru diumumkan hari ini jam 10.00. Sejak pukul 08.00, sudah banyak siswa kelas 3 yang datang ke sekolah dengan wajah cemas. Tentu saja patut cemas, tahun lalu ada 2 siswa yang tidak lulus dan mengulang satu tahun. Hasil Try Out yang "jeblog" ikut membuat was was siswa.

Pada pukul 10.00, setiap siswa dibagi amplop berisi pernyataan kelulusan. Semua bersorak gembira, meluapkan kelulusannya. Dapat dilihat ungkapan kegembiraan dari mata mereka, apalagi semua siswa SMK Mikael dinyatakan lulus Ujian Nasional. Prestasi ini cukup menggembirakan. Semoga, kelulusan ini menjadi batu loncatan untuk menapaki hidup selanjutnya ! Selamat atas prestasi kalian !

4 komentar

KEJUJURAN

hari cukup istimewa. tak ada pelajaran, ada misa, ada pelantikan pengurus OSIS, ada banyak calon siswa ATMI berkeliaran di sekitar kampus. ini hari terakhir sebelum ulangan umum diadakan.



Misa kali ini cukup istimewa karena diadakan di aula SMK dengan posisi diagonal sehingga posisi altar tepat di bawah patung mikael. Lebih istimewa lagi pada saat homili, romo agus membahas panjang lebar tema kejujuran. Kejujuran menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pendidikan, khususnya di SMK MIkael. Dalam kotbah diceritakan beberapa contoh ketidakjujuran, salah satunya yang terjadi di kantin kejujuran. Kantin Kejujuran, yang keberadaaanya sudah sejak bulan Maret 2009, telah mengalami pasang surut. Dalam 10 hari terakhir, tercatat rata-rata kerugian 30 ribu rupiah per hari. Hal ini mengatakan banyak hal. Kita sendiri tahu bahwa barang dagangan yang disediakan di meja kantin tersebut adalah milik teman kita sendiri. Kita membeli sekaligus membantu teman kita untuk mendapatkan tambahan uang. Tetapi, dari fakta di atas, masih tampak kecederungan untuk tidak jujur sehingga terjadi kerugian. Banyak efek dari ketidakjujuran yang telah diungkapkan oleh romo Agus dalam homili, di antaranya kerugian harta, kerugian yang tak terduga, boros, hilangnya kepercayaan.

Nah, kelihatannya ini tantangan bagi kita semua, warga kolese Mikael. Berani atau tidak menyuarakan kejujuran dalam diri kita sendiri. Bila kita setia pada perkara perkara kecil, perkara besar akan dipercayakan kepada kita.
Ini juga dapat menjadi tantangan bagi OSIS yang baru terpilih. Menyuarakan keadilan, voice of the voiceless, dimulai dari jujur sebagai pribadi.

SALAM !

0 komentar

We are on fire !!


begitulah kira-kira ungkapan yang tepat bagi team kesiswaa SMK Mikael yang baru saja mengadakan pertemuan di SINEWENTE untuk membahas program kerja selama 1 tahun ke depan. Apa saja ya, yang dibicarakan selama satu tahun ke depan ? Kita tunggu saja sepak terjang yangnya tahun depan (emangnya kuda !! )
Buat yang belum tahu, Team KEsiswaan SMK kita terdiri dari 5 orang yang ampuh2 di bidangnya. Kita lihat dari kiri kanan (foto).
Pertama adalah Pak Aris. Guru Olahraga asli Jogja ini sudah mendedikasikan diri untuk terjun total dalam kegiatan pendampingan siswa. Sebagai Pendamping OSIS, Pak Aris cukup dekat dengan siswa-siswanya (gak ada siswi !! ). Setiap hari latih diri, Jelas !! Dari Jogja ke solo dilakoni tiap hari !!! dan tidak pernah terlambat ! nah, ingat tuh yang sering terlambat masuk sekolah, ingat kalo pak Aris tiap hari berangkat dari Jogja !!
Sebagai guru Olahraga di SMK, Pak Aris selalu menampakkan semangat dalam beraktivitas. Lihat saja cara jalannya, selalu mengayunkan kaki dengan ringan dan ceria. Mungkin, satu-satunya yang membuat pak Aris kadang sedih adalah jarang bisa ketemu dengan putrinya (heheehe...). Kebetulan Guru kita ini masih memiliki seorang putri yang masih kecil. (baru lucu-lucunya )
Di sebelah Pak Aris, ada Ketua Kontingen kita (Pamong, WK 3) yaitu Pak Margono. Sarjana pendidikan, sudah beristri dengan 2 putra ini memiliki konsern yang besar pada bidang pendampingan. Keaktivan di organisasi tidak bisa dipungkiri lagi, sudah mulai aktif di sekolah minggu, Mudika, Mahasiswa Katolik,KMK dan terakhir aktif di lingkungan. Begitu mendapatkan SK menjadi Pamong di tahun ini, sudah banyak hal yang dilakukan untuk mengembangkan sisi kemanusiaan dari siswa SMK ( ada rompi disiplin, sapaan pagi, dll).
Kalo tokoh kita yang satu ini, pasti sudah jelas, IBu Made. Guru Agama (Religiositas). Pantang menyerah, punya stamina yang joss, terjun ke anak-anak, mau mengurusi permasalahan anak dari yang ringan sampai berat. Menjadi pribadi yang siap berangkat dan bekerja kapanpun dibutuhkan bila berhubungan dengan persoalan siswa. Menjadi ikon kecantikan di antara siswa-siswa yang kebanyakan adalah laki-laki ini, Ibu Made dapat dikatakan "Terpujilah di antara lelaki " .
Di sebelah IBu Made, tentu sudah kenal. Masuk di semua kelas selalu dengan membawa LCD projector, masuk ke kelas jam pertama selalu telat, itulah frater kita. Cukup dipanggil Atmo, nama yang cukup simple (kebetulan sama dengan nama bus, yang jelek). Lulusan Filsafat STF Driyarkara ini harus ekstra kerja keras membumikan teori2 menjadi suatu bentuk praktis di dunia teknik macam SMK. Tugas Mengajar KWU cukup memberi keseimbangan atas tugas menjadi SUB Pamong. Bersama Pak Margono, setiap pagi akan nongol di depan pintu masuk untuk menyapa semua yang datang (bukan patroli hehehe..).
Di pojok kanan, Pak Dias. Sarjana Sastra ini cukup dekat dengan tema lingkungan dan jurnalisme. Cukup mudah mengingat nama anak (apa ini syarat guru BP ? hehehe...) sehingga memudahkan dalam mendampingi anak. Selalu ceria, berbahasa jawa solo halus, tetapi jangan macam-macam kalau tidak mau tiba-tiba dimarahi.

Setelah pertemuan di SINEWENTE, We are on fire !!

1 komentar

laskar disiplin

tiap hari, latih diri pantang mundur terus maju !
derap langkah serombongan siswa SMK diiringi dengan lagu mars Mikael telah mengisi pengalaman hari ini. 10 orang anak berlari di seputar kolese dengan seragam khas (untuk tidak menyebut aneh). Orang yang melihat bertanya-tanya, ada apa ? Keingintahuanpun berubah menjadi gelak-tawa, kasihan, juga sedikit sinis. Apa yang mereka lakukan ?


hari ini, nampak beberapa kali rombongan pelajar belajar disiplin di sekitar SMK kita tercinta. Ada 12 orang yang berpakaian khas pelajar disiplin yaitu memakai rompi disiplin. Tiap anak yang memakai berarti sedang ada dalam usaha belajar disiplin, entah dalam hal apa. Hari ini misalnya, ada yang belajar disiplin karena bermain kartu dengan taruhan uang, kita sebut judi. Ada juga yang belajar disiplin masuk kelas karena terlambat masuk. Lain lagi, ada yang belajar disiplin karena menggambar hal yang dikategorikan porno.
Semua yang ada dalam kegiatan belajar disiplin, melihat bahwa kedisiplinan masih merupakan hal yang penting di Kolese ini. Mulai dari awal, masuk sekolah, lalu kegiatan di dalam kelas serta kegiatan bersama. Kedisiplinan bukan hanya ketika di bengkel, tetapi juga pada saat teori.


Sebagai komppensasi atas pelanggaran kedisiplinan, para laskar disiplin melakukan pekerjaan yang membantu dan mempercantik sekolah. Hari ini mereka merapikan gudang di samping perpustakaan. Gudang yang dulunya sangat kotor, tak beraturan itu, kini sudah lebih manusiawi, sudah bisa dimasuki dan dilihat barang-barangnya. Coba tengok saja tumpukan kursi dan pot di pojok, atau tumpukan kertas di dalam kardus. Kegiatan ini menjadi sarana untuk mempertebal rasa kecintaan pada sekolah dan menghargai kedisiplinan. Menurut penggagasnya (Mr. Margono) rompi disiplin dirancang untuk membuat siswa merasakan bahwa kedisiplinan itu mengenakkan, dan ketikdakdisiplinan itu tidak menyenangkan. Refleksi dari mereka yang sudah pernah memakai rompi itu sungguh beraneka ragam. Ada sangat malu, malu ke luar untuk jajan, malu ke luar kelas. Malu ketemu teman lain, ketemu teman jaman SMP di luar, ketemu teman-teman ATMI, karyawan, dll. Tak menutup kemungkinan, dan memang terjadi, ada juga yang malah bangga memakai rompi itu. Jelas, tipe yang terakhir adalalah tipe orang yang tidak memiliki apapun untuk dibanggakan selain rompi itu.

Kisah tentang rompi, hari ini berakhir dengan kebersihan dan kerapian di sekolah. Setelah lelah membersihkan gudang, mereka melepas lelah dengan minum es teh, uang hasil keuntungan warung Mikael yang hanya buka 2 hari kemaren.

Ke 12 teman yang memakai rompi, hari ini mendapatkan pengalaman tentang pentingnya disiplin. Mikael tidak membutuhkan anak yang merasa sudah pandai, tetapi membutuhkan anak yang merasa perlu terus belajar, termasuk belajar untuk disiplin.

0 komentar

MOTECH


MIKAEL SOLO !!
long weekend baru saja kita lewati, banyak acara kita lakukan. Salah satu acara yang diadakan di Kolese ini adalah touring MOTECH. Bagi yang belum tahu, MOTECH adalah kelompok pecinta motor Mikael Solo. Kebanyakan anggota adalah teman-teman ATMI, tetapi tidak menutup keanggotaan bagi siswa SMK dan lulusan SMK ! tentang motor, bebas, asal bisa naek motor (gak punya motor gak papa, gak bisa mengendarai motor gak papa, mbonceng aja gak papa..asal bisa mijitin yang dibonceng hehehe..)
Minggu tanggal delapan kemaren, MOTECH touring ke Ambarawa. Ada beberapa hal yang dituju antara lain Rawa Pening, Musium Kereta dan Umbul SidoMukti (outbound camp). Peserta kali ini cukup banyak, ada sekitar 40 orang dengan sekitar 30 sepeda motor.Perjalanan dimulai pukul 7.30 dari Kolese Mikael. Tujuan pertama adalah Rawa Pening di Banyubiru, Ambarawa. Iring-iringan dipimpin oleh FrontRider "Surya(Putra)" dengan "seragam" sepatu tinggi plus kacamata comando. Barisan di belakangnya adalah Pengatur barisan dengan lampu aba-aba dan diikuti oleh semua peserta. Di barisan paling belakang, ada sweeper yaitu "Nata".
Perjalanan kali ini lancar, dengan langit yang cerah. Kecepatan rata-rata perjalanan berangkat ini adalah 50 km/jam sampai dengan Salatiga. Jalan yang sempit dengan truck dan bis membuat rombongan beberapa kali sempat terpisah-pisah. Setelah sampai Salatiga, perjalanan mulai lebih lancar karena mengambil jalur Banyubiru. Di kanan-kiri adalah sawah dan rawa pening. Pemandangan kaki gunung kendalisodo ini sangat indah. Berkelok-kelok namun menyukakan mata. Sejuk dan sepi.
Rombongan sempat berhenti sejenak di depan Bukit CInta, di Rawa Pening, tetapi tidak jadi karena ingin segera menuju Museum KA. Maka, perjalanan dilanjutkan ke Ambarawa. Memasuki Ambarawa, hamparan sawah dan pemandangan Gunung Ungaran menyambut rombonga. Rombongan sampai di Museum KA pukul 9.30. Rencana selanjutnya adalah naik LORI menuju Tuntang. Lori yang ditunggu tak kunjung sampai. Sambil Menunggu, rombongan mulai melihat-lihat keadaan dan mulailah...foto2 di sekitar Museum KA. Setelah LORI datang, hasrat untuk naik sudah berkurang, terutama karena harus membayar 10 ribu. Ternyata uang sebesar itu, masih terlalu mahal untuk kantong MOTECH.
Akhirnya, untuk mengobati kecewa, acara disambung makan siang. Makan siang di rumah fr. Atmo. Karena masih terlalu pagi, makanan belum siap. yah....rombongan menunggu sambil menanti hujan ( di luar hujan, untung semua sudah masuk). jam 11. 30 makanan siap dan langsung disantap....(wareg).
Perjalanan dilanjutkan ke Umbul SidoMukti di Jimbaran, Bandungan. Dari Ambarawa ke arah Bawen lalu belok ke kiri sebelum pasar sapi ke arah Semarang. Setelah lembah Hijau, belok kiri ke arah Jimbaran. Perjalanan ini naik terus, beberapa anggota rombangan tertinggal cukup jauh. Rombongan menunggu di pasar Jimbaran. Setelah semua berkumpul, perjalanan naek lagi, kali ini lebih menantang karena jalan menanjak, rusak dan basah karena hujan. Motor yang tidak didesain untuk perjalanan berat, cukup susah, ada yang sampai berasap, tetapi semua bisa sampai tempat tujuan.
Umbul SidoMukti cukup ramai, banyak pengunjung yang antre bermain Flying Fox dan merayat di Jembatan gantung. Hujan tidak menurunkan minat semua. bahkan beberapa orang berani berenang di mata air yang sangat jernih. dingin, memang, tetapi kegembiraan dan mengalahkan rasa dingin. satu, dua, tiga orang mencebur ke kolam, akhirnya banyak rombongan yang ikut berenang...seger.....
setelah disegarkan di Umbul Sido Mukti, rombongan segera istirahat di kantin dengan memesan kopi. tak tanggung, 35 gelas dipesan, sampai si penjual harus mencari2 gelas hahahaha....
sebelum pulang, MOTECH menyempatkan diri foto bersama...(foto di atas )
Setelah foto, perjalan pulang !!
Perjalanan pulang cukup cepat, walau ada hujan dan agak gelap.
Rombongan sampai di Kolese pukul 19.30 atau 1 jam lebih lama dari rencana.
Sekitar 30 menit, rombongan masih menyempatkan diri untuk ngobrol2 dan melepas lelah sambil sedikit evaluasi yang dipimpin ketua MOTECH.
Acara ditutup pukul 20.00...MOTECH kembali lagi...
foto-foto bisa dilihat di [sini]

3 komentar

capoeira


gambar di atas dicatut dari http://www.uwm.edu/People/devan/research/index.html
halo sobat mikael !!
sudah lama gak jumpa lagi di HIK !! hiks hiks hiks...
akhirnya kita nongol lagi dengan menghadirkan artikel tentang komunitas, CAPOEIRA !
ternyata di sekolah kita ada ya ? wah, ...yang masih bertanya-tanya tentu saja perlu melihat lagi nih, ada ekskul apa aja di MIkael. Nah lo, inget gak ? Olahraga apa ya ? Tentu aja ada Sepak bola, Volley, Basket, Badminton, KEMPO, CAPOEIRA, tenis meja,....
Nah, di bidang seni ada juga Band, Gitar, Organ,....
ada juga, jurnalistik n karya ilmiah, ...KURANG APA COBA ?

Capoeira di Mikael, walau cukup baru, ternyata handal juga. Coba tengok aja latihan mereka tiap hari selasa dan kamis jam 15.00. Mereka biasa latihan di aula, kalo gak ya di gang kelas X. Lihat saja gerakan-gerakan yang mereka tontonkan, semuanya jelas sangat bersemangat. Ada gerakan loncat sambil menendang, gerakan menendang di udara, gerakan berjalan dengan tumpuan tangan,....perlu latihan deh.

Di CAPOERA sendiri, syaratnya cuma satu yaitu tekun berlatih. jelas, kalo gak, gak mungkin bisa melakukan gerakan-gerakan yang cukup berbahaya seperti gambar-gambar di bawah ini.
untuk kenalan tentang apa itu Capoeira lebih jauh, klik di [sini]

Teman-teman yang tergabung dengan CAPOEIRA mengundang temen2 semua buat gabung di sini, ato liat2, nemenin latihan biar tambah rame. Kalo belum bisa terus-terusan latihan, ya lihat dulu....










0 komentar

Cinta Budaya


"Cinta Bukan Hanya Pada Sesama tapi juga Pada Budaya"

Yap, itu tema yang bener - bener dipilih boeat acara Misa Valentine kita kemaren. Gebrakan yang cukup bagus bagi sekolah kita ini. Gimana ngga'? kan dalam pikiran orang-orang tuh yang namanya SMK apalagi jurusan teknik mesin identik dengan kekakuan, ketegasan, disiplin yang ketat (bukan baju ketat lho ya...) de-el-el. Tapi sekolah kita beda, bener sih kita emang hidup dalam suasana "kaku", rutinitas yang "kaku", n' aturan yang "kaku" pula. Eitss, jangan lupa sob klo anak STM juga manusia, punya rasa, punya hati, jangan samakan dengan mesin bubut....(Oops, sorry kalo keterusan nyanyi). Intinya ya, kita mo nunjukin klo kita juga memiliki perhatian sama hal lain termasuk budaya bangsa Indonesia.

Dalam acara ini sekolah kita juga mengundang sekolah lain kayak SMA N 1 Surakarta, SMA N 2 Surakarta, SMA N 3 Surakarta, SMA N 4 Surakarta, SMA N 5 Surakarta, SMA N 6 Surakarta, SMA N 7 Surakarta, SMA Regina Pacis, SMA Marganingsih, SMK St. Paulus, dan beberapa lainnya. Sesuai tema, acara dibuat tradisionil diimbangi dengan unsur modern dikiiit. "Selera anak muda sekarang beda. Meski tradisional harus diimbangi dengan modernitas,"kata Bu Made guru yang seneng kalo' dibilang mirip Luna Maya (katanya doang sih, tapi sebenernya nggak banget!!!!). Pakaian yang dipake juga harus motif batik.

Nama acaranya aja Misa Valentine jadi misa dahulu baru acara lain mengikut. Acara diawali dengan Misa Berbahasa Indonesia yang dipimpin oleh Rm Andre dan diiringi paduan suara yang apik dari SMA N 1 Surakarta. Yang jadi pertanyaan adalah koq misanya pake bahasa Indonesia bukannya bahasa Jawa aja, kan lebih tradisional tuh..?. Tapi, inget nggak semua oramg mudeng bahasa jawa. Lagipula, Bahasa Indonesia juga bagian dari budaya bangsa Indonesia, bener ngga'.

Habis misa ada standing party juga lho. Yang menonjol dari standing party ini adalah makanannya semua tradisional kayak nasi liwet, srabi, puli, klepon juga nggak ketinggalan Zengzu. Minumannya pun juga tradisional seperti dawet. Selagi nyap-nyap makanan, ada hiburan kaya' tari tradisional, pertunjukan band, akustikan, dan game lucu tur wagu biar ngga' boring. Sebagai penutup dari semuanya adalah "bencong dance" eh salah maksudnya spectacular dance oleh Nico C.P and friends dancer yang didandani ala cewek genit.

0 komentar

LKTM



kelas dua, tiga hari, LKTM, tawangmangu,refreshing, outbound, ......
kata-kata mungil-ringkas-informatif-kering tersebut menjawab keingintahuan
dari pemuja 5w + 1 H. tetapi, dengan menumpahkan segala ramuan tersebut, tetap belum bisa menggali perasaan serta konsep dari kegiatan yang baru saja dilakukan oleh siswa kelas XI SMK Mikael Surakarta ini.


Kepemimpinan sebagai sebuah hal yang diidealkan serta dipuja oleh sebagian besar orang, mulai laku di pasaran. Kepemimpinan mulai menjadi komoditi pasar yang laris manis termasuk dalam kegiatan persekolahan dan pendidikan. Lalu apa yang dilakukan di dalam LKTM ? sampai dengan akhir, LKTM meminta untuk dipertanyakan dan dijawab oleh peserta. LKTM sebagai sebua akronim, dapat distrech menjadi Latihan Kepemimpinan Tingkat Menengah. Asumsinya ada LKTD dan LKTT. Dengan demikian, lengkap sudah pelatihan yang diberikan untuk mencapai kepemimpinan.


Benarkah demikian ?

1 komentar

the end of the line



dengan mengusung tema "the end of the line", PASTELO kembali mengadakan kegiatan. Kali ini, kegiatan dilakukan dengan Camping di Pantai SAMAS. 18 orang anggota ikut kegiatan ini. direncanakan akan ada kegiatan diskusi, bersih pantai, jogging dan refreshing. ternyata tidak semua bisa dilakukan. kebetulan, ada upacara melarung sesaji oleh Pemda Bantul pada hari itu juga. oleh ketua rt, kami disambut dan diantarkan ke tempat camping. keadaan di sana cukup ramai, sehingga PASTELO harus mencari tempat yang cukup sepi untuk mendirikan tenda. tempat itu cukup ideal. bisa melihat pantai, namun juga terlindung dari hempasan ombak, terlindung oleh tanaman (cemara udang) dan dekat dengan sumur. tenda terpasang sekitar pukul 18.00. acara selanjutnya makan !!! acara makan cukup ribet karena ternyata air untuk masak kurang. beberapa anggota harus mencari air di sumur. karena sudah malam, sumur tidak bisa ditemukan, terpaksa minta bantuan pak rt untuk kembali mencari air.

(nama pak RT adalah pak SUDINO, tetapi pak ARIS salah mengucapkan menjadi SUDIRO. Fr. Atmo malah memanggil dengan nama pak TORA karena ingat sama TORA SUDIRO, maaf pak !!)

pagi harinya, ada acara sedekah laut itu. acara jam 10, tapi ternyata tidak ada yang benar2 yakin bahwa acara jam 10, so, jam itu, semua pas mandi atau makan. sesudah semua beres2 n persiapan ke tempat pat Dino, baru tahu kalo sedekah sudah kelar.....
yah....akhirnya masih tersisa sedikit penghibur hati, hidangan dangdut pantai selatan...udara pantai yang panas semakin panas karena goyangan pedangdut. tapi....makin lama, hati tidak terima melihat perempuan yang bergoyang dengan pakaian minim dilihat banyak orang, ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak, simbah-simbah, semua melihat dari jarak dekat, seakan-akan yang dilihat adalah bukan manusia. dengan perasaan kasihan campur tidak tega, PASTELO memilih pulang dan melanjutkan perjalanan. saatnya pulang.............

sebelum pulang, mampir ke tempat mertuanya Pak Aris. say thanks !! atas segala bantuan, sambutan, dan minuman....lega. Di sana memang tidak ketemu ma Pak Aris, beliaunya sudah pulang ke CondongCatur. Ketemu dengan bapak Mertuanya pak Aris, Makasih ya pak >>>>>>>

perjalanan pulang cukup menarik. ada beberapa tempat yang disinggahi sambil pulang. pertama ya tempat foto-foto yang cukup menarik dari jalan bantul, yaitu pasar seni Gabusan. tempat ini memang di seberang jalan, jadi ya tingal parkir saja sudah bisa lihat gong yang besar di samping tempat pertunjukan. kebetulan pas sepi, yang ada hanya PASTELO yang nggaya foto di depan tulisan .............minimal pernah lewat dan foto di depannya.

tujuan selanjutnya adalah tempat yang cukup sering didengar yaitu TEMBI, house of culture. dari namanya, cukup bisa dipahami,ya ini adalah tempat semacam ruang budaya tentang jawa. di tempat ini ada banyak barang koleksi budaya jawa seperti keris, wayang, alat pertanian, rumah jawa, gamelan, sepeda, buku kuno, dll. menurut penjaganya, di jogja, hanya tempat ini yang memiliki koleksi seluas TEMBI. selain museum, ada juga galeri pameran lukisan, patung dan poster. juga terpasang barang-barang kuno di awal abad 20. Bagian lain dari TEMBI ini adalah rumah sewa yang ada di dalam kompleks sejumlah 7 buah.

perjalanan sudah akan berakhir dengan makan siang karena sudah lapar dan haus.....masih harus sampai jogja untuk mengantar pak Triyanto baru ke SOLO. perjalanan ini lebih lama karena masuk ke kota JOgja, masuk ke keramaian yang tentu jauh berbeda dari SOLO. di sepanjang jalan, kendaraan parkir di sembarang tempat, kepadatan lalu lintas yang tak terelakkan membuat rombongan harus menurunkan kecepatan demi kebersamaan. beberapa teman sempat kesulitan mengikuti karena padatnya lalu lintas. untung saja, anak PASTELO masih bisa tersenyum dan menikmati perjalanan pulang ini.

ternyata, lapar dan haus yang dirasakan tidak membuat PASTELO langsung mencari kedai makan. saat tahu bahwa akan melewati de Britto, diusulkan untuk mampir. acara ini sangat tidak terencana sehingga memang tidak bertemu orang yang dikenal di sana. untung ada pak SATPAM yang dengan wajah garang tapi baik itu, mengantar jalan-jalan dikompleks de Britto sambil menerangkan lokasi tersebut. tak lupa, ada sesi foto di de britto yang melibatkan ke"gilaan" anak mikael bila lagi ingin difoto. akhirnya disepakati untuk foto di depan santo johanes de britto. kapan ya kita punya patung st. mikael segede ini ?

pernyatan yang diajukan pada pak satpam di akhir adalah di mana tempat makan yang sederhana ? artinya semua sudah lapar dan ingin segera makan, juga minum hehehe....
perjalanan pulang tidak segera menemukan tempat makan yang cocok untuk semua. hujan mulai datang dan semua mulai bertanya-tanya, kapan berhenti dan makan ? di saat hujan akan turun deras, ada warung di pinggir jalan. langsung, semua sepeda motor diparkir di sebelah warung dan pesan makan. ternyata lama sekali, 45 menit untuk memasak tidak nyaman bagi beberapa orang, akhirnya diputuskan sebagaian makan di warung tetangga. eh,...giliran yang makan di warung tetangga dah kelar, masakan di warung pertama belum matang. so...yang dah pada makan trus cari2 kegiatan, misalnya foto-foto ngawur...