hidangan istimewa kolese mikael

Workspace – Spasi yang Memungkinkan Seseorang untuk Bekerja

Masih ingat dengan ruangan ini?

Atau yang ini?

Sekarang sudah berubah lho!
 Gaya inilah yang dipakai sebagai tampilan baru suasana kerja di SMK Mikael. Sebelum tahun ajaran baru dimulai, pembenahan dilakukan di sana-sini. Beberapa ruangan dialihfungsikan. Ruang Guru dipindah ke lantai atas di ruangan sebelah barat Ruang Pamong/WK 3. Di ruangan itu, dibangunlah workspace-workspace sebagai tempat kerja para guru. Masing-masing guru mendapatkan satu buah workspace lengkap dengan meja dan almari penyimpanan. Begitu pula yang terjadi di Ruang Sekretariat. Ruangan ini dirombak dan dibagi menjadi beberapa area. Area tamu berada di bagian paling depan. Sementara itu, bagian belakang dipakai untuk area kerja staf Sekretariat. Di bagian lain, terdapat area yang khusus digunakan sebagai penyimpan arsip. Sementara itu di Ruang Guru lama, tampilan yang lain disajikan. Ruang itu disulap menjadi ruangan dengan sekat-sekat sehingga membentuk beberapa bagian. Di ruangan itu, ada Ruang IT, Ruang QMR, Ruang WKS 1, Ruang HRD, dan Ruang WKS 2. Partisi-partisi telah didirikan untuk membatasi ruang kerja yang ada di ruangan tersebut.

Mengapa workspace? Melalui workspace, dikenalkan sebuah budaya kerja baru. Budaya kerja selalu berkaitan dengan produktivitas. Pertanyaan inti yang diajukan oleh budaya kerja adalah bagaimana meningkatkan produktivitas. Amina Hameed dan Profesor Shehla Amjad dari Departemen Ilmu Manajemen, COMSATS Institut Teknologi Informasi, Abbottabad, Pakistan pernah meneliti bagaimana pengaruh workspace dengan produktivitas. Penelitian ini dilakukan terhadap beberapa lembaga keuangan di kota Abbotabbad dan  dimuat dalam Journal of Public Affair, Administration, and Management Volume 3, Issue 1, 2009. Penelitian ini didasarkan pada pendapat beberapa penulis bahwa penataan fisik workspace, sejalan dengan proses manajemen yang efisien, memainkan peran utama dalan mendorong produktivitas karyawan dan meningkatkan kinerja organisasi (Uzee, 1999; Leaman dan Bordass, 1993; Williams et al. 1985).  Penelitian Amina Hameed dan Profesor Shehla Amjad menunjukkan adanya keterkaitan yang sangat kuat antara elemen desain workspace dengan kinerja karyawan. 

Dari penelitian itu, mereka menganjurkan beberapa hal. Pertama, pencahayaan menjadi faktor yang sangat kuat karena berpengaruh pada produktivitas karyawan baik harian maupun keseluruhan. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk menggunakan pencahayaan – baik alami maupun buatan – untuk meningkatkan desain kantor demi peningkatan kinerja. Kedua, lembaga perlu lebih memperhatikan desain workspace demi peningkatan produktivitas karyawan. Berkenaan dengan hal itu, lembaga perlu diadakan survei untuk menentukan model terbaik workspace yang mendukung produktivitas karyawan.

Mungkin, suatu saat nanti perlu dibuat sebuah penelitian mengenai hubungan desain kantor yang baru dengan produktivitas di SMK Mikael. Namun, kita serahkan semua itu pada yang berwenang. Yang jelas, selamat kepada bapak ibu guru dan karyawan yang mendapat suasana ruang kerja yang baru. Selamat menempati dan selamat bekerja. Tahun pelajaran baru, tempat kerja baru, semangat baru.

1 komentar:

titool mengatakan...

navigate here visit this web-site click for source browse around here important source great post to read